Perjalanan Studi Banding ke 3 Kampus Besar di Malaysia

Spread the love

Alhamdulillah, perjalanan studi banding ke 3 kampus besar di Malaysia berjalan dengan aman dan lancar dari tanggal 28 hingga 30 Nopember 2017, yang diikuti oleh 15 peserta dari 10 kampus di Jawa Timur. Sebagai oleh-oleh, saya akan ceritakan perjalanannya untuk Anda.

Hari senin (27/11/2017) masih ada jadwal mengajar sampai jam 20.00, sementara saya belum memiliki bekal uang tunai Ringgit Malaysia (RM). Setelah mengajar, saya langsung berangkat ke Marvel City Ngagel Surabaya. Menurut infor seorang dosen, di mall tersebut ada sebuah money changer yang rate-nya relatif lebih murah daripada money changer yang di Tunjungan Plaza. Berbekal uang 1 juta, akhirnya saya bisa membawa pulang Ringgit Malaysia.

Sesampai di rumah, saya perlu memeriksa apa saja barang yang harus dibawa dan sudah ada di tas ransel. Saya memang sengaja tidak membawa koper, karena selain memang tidak punya koper (kasihan deh lo 🙂 ) juga supaya tidak perlu ada bagasi dan semua barang cukup dibawa masuk ke kabin pesawat.

Ternyata malam itu, saya tidak bisa tidur karena takut telat bangun. Sesuai jadwal panitian, peserta sudah harus berkumpul di Bandara Juanda terminal 2 sebelum jam 3 dini hari. Walaupun penerbangannya dijadwal jam 5, namun perlu mengantisipasi waktu check-in dan pemeriksaan imigrasi. Jadilah malam itu saya tidak tidur sampai jam 2 pagi dan segera meluncur ke Juanda. Saya bisa rasakan betapa mengantuknya teman-teman yang dari Malang, karena mereka sdh harus berangkat jam 11 malam.

Pukul 02.30, saya sudah di parkiran dan bergabung dengan panitia dan rombongan. Ternyata pintu keberangkatan belum dibuka hingga pukul 3. Sementara di depan terminal keberangkatan, begitu banyak orang yang bersiap-siap untuk masuk. Kebanyakan mereka adalah jamaah umroh dengan seragam dan koper dengan warna yang sama.

Jam 3 pintu terminal keberangkatan dibuka, kami antri untuk masuk ke dalam. Pak Geri, dosen dan kaprodi Teknik Informatika Universitas 17 Agustus 1945, berbaik hati memberi tempat di trolly-nya untuk barang bawaan saya.  Beliiau juga menjadi teman sekamar selama di Malaysia. Sementara Mas Eka yang merupakan tour leader, meminta kami langsung naik ke ruang tunggu, karena proses check-in sudah dilakukan oleh beliau. (Nanti saya ceritakan perjuangan Mas Eka berbisnis).

Seperti biasa, pemeriksaan keamanan bandara yang harus melepas ikat pinggang, jam tangan dan handphone saat melewati area pemeriksaan penumpang. Beberapa penumpang saya lihat diharuskan merelakan botol minumannya disita karena dilarang membawa cairan lebih dari 100 ml, walaupun sebenarnya lepas dari pemeriksaan, penumpang masih bisa membeli dan membawa minuman. Pasti untuk mengantisipasi ada teroris yang membawa bom nitrogliserin cair. Bukan motif bisnis seperti larangan membawa makanan dan minuman saat masuk gedung bioskop.

Terbang di atas awan

Pukul 9 lebih pesawat mendarat di Bandara Kuala Lumpur yang besar dan ramai ala Tunjungan Plaza III yang penuh dengan toko barang-barang branded, termasuk sebuah pusat penjualan minuman keras di dekat pintu keluar.

Hari Pertama

Setelah lolos dari imigrasi Malaysia, kami segera menuju bus yang sudah disediakan oleh agen perjalanan, karena jam 10 kami sudah ditunggu oleh pihak Asia e University, target pertama untuk studi banding dan kerjasama.

Kami tiba di kampus Asia e University dan disambut dengan sangat baik oleh pejabat dan presiden Asia e University yang begitu ramah dan bersahabat. Kampusnya sendiri terletak di gedung bertingkat dan cukup luas untuk sebuah kampus moderen di tengah kota.

Acara dimulai dibuka oleh MC dan dilanjutkan dengan sambutan dan paparan dari pihak Asia e University. Dari pihak rombongan Indonesia, Ibu Betty selaku ketua Aptikom Jawa Timur juga diberi kesempatan untuk memberikan sambutan.

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara Aptikom Jawa Timur dengan President Asia e University – Prof. Dato’ Dr. Ansary Ahmed – President dan tukar menukar Cinderamata dengan kampus peserta kunjungan. Berikutnya, acara foto bersama, jamuan makan siang dan acara pertemuan dengan mahasiswa asal Indonesia yang mengabil studi 3+1 di Asia e University. Cerita apa dan bagaimana Asia e University, saya akan tuliskan secara terpisah, karena ada banyak inspirasi dari kampus ini.

Pertukaran Cinderamata Unitomo dengan President Asia e University – Prof. Dato’ Dr. Ansary Ahmed
Kampus Asia e University

Setelah berpamitan, target kunjungan kami berikutnya adalah Politeknik Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah. Namun ternyata rombongan masih cukup lapar walau sudah menyantap jamuan mihun, ayam goreng dan pastel. Mungkin karena belum makan nasi, sehingga belum dianggap makan. Termasuk saya yang merasakan demikian. 😀

Setelah makan siang di sebuah pujasera, kami meluncur ke Politeknik Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah. Jam 14.00 waktu Malaysia, kami sudah harus sampai di kampus tersebut.  Hujan gerimis mulai turun selama perjalanan.

Di kampus Politeknik Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah, kami juga disambut baik oleh staf dan pejabat kampus, walau presiden Politeknik Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah tidak bisa kami temui karena sedang ada acara ke luar kota. Sama halnya dengan pertemuan dengan Asia e University, selain pembicaraan kerjasama, perkenalanan kampus Politeknik Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah, kami juga melakukan pertukaran cinderamata. Sedangkan naskah MoU kami tinggal untuk ditandatangani oleh pimpinannya.

Pertukaran Cinderamata dengan pihak kampus Politeknik Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah

Hari pertama, target mengunjungi 2 kampus besar sudah terlaksana. Sepulang dari kampus Politeknik Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah, kami dibawa jalan-jalan ke Central Market di Petaling Street, sebelum akhirnya kami berisitirahat di Hotel Casanova di daerah Bukit Bintang yang dekat dengan wisata kuliner dan pijat. Pijat? Wow 😀

Hari Kedua

Keesokan harinya (29/11/2017), target kunjungan kami adalah kampus UTeM (Universiti Teknikal Melaka) yang dijadwalkan pukul 15.00. Jam 8, kami sudah meluncur ke Melaka. Perjalanan Kuala Lumpur – Melaka sekitar 2 jam melalui jalan tol. Namun sebelum mengunjungi UTeM, kami punya waktu untuk mengenal kota Melaka lebih baik lagi dengan mengunjungi area wisata bersejarah di Melaka. Salah satunya adalah sebuah bukit bekas benteng Portugis di Melaka. (Saya akan tuliskan ceritanya di artikel berikutnya)

Jam 14.00, kami sudah meluncur ke kampus UTeM. Kampus UTeM terletak di sekitar pintu masuk tol menuju Kuala Lumpur. Perjalanan memakan waktu lebih dari 1 jam karena lalu lintas cukup padat walau tidak sampai macet.

Sesampai di pintu gerbang kampus UTeM, saya bisa merasakan sistem pengelolaan kampus yang cukup besar ini. Di depan gedung, kami sudah di tunggu dan disambut oleh Prof. Nana. Beliau merupakan keturunan Indonesia yang menjadi dosen dan profesor di Malaysia.

Di UTeM, kami ditemui oleh Asisten Vice Chancellor – Prof. Dr. Goh Ong Sing, karena petinggi UTeM sedang ada kegiatan di luar kampus. Banyak hal yang dibicarakan, termasuk juga kemungkinan membuka pendidikan PhD Riset bagi dosen-dosen Indonesia yang akan mengambil S3 di UTeM. Banyak hal yang kami pelajari dari kampus UTeM, terutama terkait bagaimana menjadi kampus unggul. (Saya akan buat artikel khusus untuk UTeM).

Selesai dari UTeM, kami kembali ke Kuala Lumpur. Namun sebelumnya, kami sempatkan untuk makan malam di rest area tol yang cukup besar, bersih dan bagus.

Pertukaran Cinderamata Unitomo – UTeM Prof. Dr. Goh Ong Sing
Foto bersama dengan Prof Nana

Hari Ketiga

Hari terakhir, agenda kami jalan-jalan seputar Kuala Lumpur dan Putra Jaya. Pemandu wisata yang merupakan penduduk lokal Malaysia, cukup banyak memberikan informasi seputar tempat-tempat wisata, politik Malaysia dan informasi menarik lainnya.

Setelah sarapan pagi dan sekaligus check out, kami menuju Rumah Coklat yang memproduksi dan menjual produk berbahan coklat. Kemudian dilanjutkan ke Dataran Merdeka tempat dahulu serah terima kemerdekaan Malaysia dari Inggris, mengunjungi dan foto-foto di Twin Tower Petronas sebagai ikon utama Malaysia.  Selain itu, kami dibawa ke Istana Negara Raja Malaysia yang baru dan megah, serta ke Putra Jaya tempat pemerintahan Malaysia yang memiliki masjid besar dan megah.

Ada banyak hal yang saya dapat selama kegiatan kunjungan ke 3 kampus Malaysia. Di antaranya adalah, teman-teman perjalanan yang baik, pengalaman dan pengetahuan pergi ke luar negeri, perbandingan bagaimana Malaysia mengeloa kotanya, inspirasi bagaimana kampus-kampus di Malaysia bisa menjadi kampus yang unggul, dan masih banyak lagi hal yang saya dapatkan dari perjalanan tersebut yang akan saya ceritakan di tulisan-tulisan berikutnya. Mungkin tulisan-tulisan ini yang bisa menjadi oleh-oleh terbaik yang bisa saya bagi untuk semuanya.

Rombongan mengunjungi Instana Negara Raja Malaysia

1 thought on “Perjalanan Studi Banding ke 3 Kampus Besar di Malaysia

  1. Pingback: Pelatihan Bahan Ajar Berbasis ICT di IAIN Palangka Raya – Pak Choy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *