Pelatihan Bahan Ajar Berbasis ICT di IAIN Palangka Raya

Spread the love

Minggu lalu 7-8 Desember 2017, saya mendapatkan undangan untuk memberikan pelatihan dosen-dosen IAIN Palangka Raya. Bagaimana ceritanya dan apa saja yang dilatih? Tulisan ini merupakan cerita umum kegiatan pelatihan tersebut. Ada banyak yang saya ingin ceritakan terkait perjalanan pertama saya ke Palangka Raya.

Cerita dimulai saat saya dalam perjalanan ke kampus hari senin (4/12/2017), tiba-tiba ada pesan di WA dari Mas Utomo yang bekerja di sebagai programmer di UPT Komputer IAIN Palangka Raya. Kalimatnya singkat dan menanyakan apakah saya bisa memberikan pelatihan ICT pada 7-8 Desember di Palangka Raya. Saya cukup ragu menjawab iya, karena minggu sebelumnya sudah meninggalkan kampus acara kunjungan ke 3 kampus di Malaysia. Yang saya pikirkan adalah, bagaimana kabar fakultas dan kabar mahasiswa yang saya ajar. Namun akhirnya saya sampaikan ke Mas Utomo bersedia untuk berangkat juga.

Pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis ICT sebenarnya sudah pernah saya berikan kepada dosen-dosen Unika Widya Mandala Surabaya beberapa tahun lalu dan kepada dosen-dosen di Politeknik Negeri Malang pada tahun lalu. Namun pada pada waktu itu tidak menggunakan istilah berbasis ICT, melainkan berbasis multimedia. Ini berarti materinya lebih luas dari yang sudah saya susun sebelumnya.

Panggilan Terakhir

Rabu (6/12/2017), setelah mengajar siang hari, saya segera meluncur pulang ke rumah. Penerbangan ke Palangka Raya dijawadwalkan jam 18.40, namun saya sudah berangkat dari rumah di Gedangan yang dekat dengan Bandara Juanda pada pukul 16.00.  Saya kuatir jalanan macet dan terlambat sampai ke Juanda. Dengan diantar istri saya naik motor, berangkatlah kami di tengah hujan gerimis. Saya sengaja tidak membawa mobil dan memarkirnya di Juanda, karena ongkos parkir per harinya cukup mahal 50k per hari. Sedangkan perjalanan ke Palangka Raya ini 4 hari, bisa habis 200k hanya untuk parkir mobil saja. Padahal ongkos naik taksi online dari rumah ke Juanda hanya 30k.

Sesampai di Juanda langsung masuk dan check-in dan oleh petugas, diarahkan ke Gate 3. Rupanya jadwal boarding masinh 1 jam lagi, sementara ruangan tunggu tampak penuh. Saya memutuskan untuk menunggu di kursi luar sambil asyik membaca berbagai artikel. Sampai… sebuah pengumuman menyebut nama saya dan itu sebagai panggilan terakhir untuk masuk ke pesawat. Rupanya saya terlalu asyik sendiri sampai mengabaikan jadwal dan pengumuman boarding. Saya bergegas masuk dan sedikit berlari mengejar pesawat yang baru saja akan terbang… (Lebay :D). Sesampai di dalam pesawat, senyum ramah dan manis pramugari seketika menghapus perasaan lelah karena takut tertinggal pesawat. Bila sampai tertinggal, kasihan sekali panitia yang telah menyiapkan acara dengan susah payah.

Kang Mukhlis Bersandal Kuning

Selama di pesawat tidak ada yang istimewa. Hanya pakain seorang pramugari Lion Air yang tampaknya terlalu tinggi belahannya sehingga mengganggu pandangan dan pikiran (Dasar laki-laki :D). Akhirnya saya bawa tidur saja, hingga pesawat mendarat di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya yang tampak sepi hanya ada 3 pesawat twinotter dan sebuah pesawat Lion Air lainnya Boeing 747.

Saya langsung mengirimkan pesawa via WA ke Kang Mukhlis Rohmadi dari IAIN Palangka Raya, kalau pesawat sudah mendarat. Beliau adalah Kepala Departemen IT yang langsung menjemput saya di bandara. Dari WA, Beliau sampaikan ciri-cirinya, “Njih alhamdulillah. Kula ten ngajeng pintu keluar, di pojokan kiri pakai kopyah hitam sandal jepit kuning.” Kang Mukhlis memang berbahasa Jawa, karena Beliau ternyata orang Boyolali. Jadi saat keluar pintu terminal kedatangan, yang saya perhatikan pertama kali ada orang bersandal jepit warna kuning dan berkopiah.

Benar saja saya melihat sesosok pria tinggi besar bersandal jepit warna kuning dan berkopiah. Saking tingginya, rasanya saya menyapa dan berbicara dengan Kang Mukhlis dengan sedikit mendangak. 😀 (Baca tulisan: Jangan Berfoto dengan Orang Lebih Tinggi!) Kesan pertama saat bertemu, Beliau orang muda yang ramah dan yang teman yang nyaman untuk diajak berdiskusi.

Malam itu sebelum ke hotel, saya diantar makan malam di sebuah warung dengan masakan yang yummy. Menu ketupat dengan ikan panggang dan kuah santan membuat makan malam spesial. Pasalnya, saya jarang-jarang makan ketupat bila tidak di hari lebaran ketupat.

Jam 10 lewat, saya diantar ke hotel untuk beristirahat.

Hari Pertama Pelatihan

Jam 7, saya dijemput Kang Mukhlis di hotel menuju kampus IAIN Palangka Raya. Sesampai di kampus yang begitu luas dan besar, kami langsung menuju ruang pelatihan di gedung Perpustakaan yang bagus dan besar. Saat masuk ruangan pelatihan, saya begitu surprise karena ada foto unyu-unyu saya terpampang cukup besar di banner pelatihan. OMG. Walau saya agak narsis, tetapi perasaannya malu juga lihat foto saya di banner pelatihan. Why? Mboh lah.

Gedung Perpustakaan 3 Lantai yang moderen dan megah
Tukang narsis saja kaget lihat fotonya sendiri 😀

Jam 10 acara dimulai dibuka oleh Wakil Rektor I Bapak Dr. Abdul Qodir yang ternyata juga orang Jawa dari Banjarnegara (Putri beliau menjadi dosen di Universitas Brawijaya Malang). Acara pelatihan dihadiri oleh sekitar 38 peserta dari berbagai fakultas dan pascasarjana. Sebagai awal, panitia memberikan pre test.

Setelah memperkenalkan diri, saya menyampaikan target pelatihan, metode pembelajaran dan kebutuhan alat, serta outline materi.  Pada prinsipnya, saya hanya sharing dan saling belajar apa yang menjadi target materi tersebut.

Materi awal tentang media pembelajaran dan ICT, tahapan pembuatan media pembelajaran, dasar-dasar multimedia, teknik pengumpulan bahan dan praktek penguasaan presentation tools.

Untuk teknik pengumpulan bahan untuk pembuatan media pembelajaran, saya menekankan pada teknik Google Hacking untuk pencarian bahan yang lebih efektif dan efisien.  Kemudian dijelaskan juga cara mengunduh gambar, musik dan video di internet sebagai bagian dari memperkaya bahan pengajaran.

Sebenarnya seluruh dosen sudah menguasai dan menggunakan presentation tools seperti Microsoft PowerPoint. Namun saya mencoba memberikan materi dari sisi lain, terutama terkait konsep desain slide presentasi seperti ukuran huruf yang tdk bleh kurang dari 24, pemilihan jenis huruf yang nyaman dilihat audien hingga tata letak gambar dan tulisan dalam sebuah slide. Selain itu, pemilihan warna, penggunaan hyperlink, animasi, transisi dan video, masuk sebagai materi utama.

Salahsatu materi yang cukup menarik peserta adalah pembuatan theme atau template slide presentasi. Selama ini kebanyakan dosen menggunakan template tampilan yang standar disediakan oleh Microsoft PowerPoint. Saya sampaikan kalau lebih keren, slide presentasi kita itu memiliki tampilan theme sesuai versi kita sendiri. Misal ada foto atau logo kampus di setiap slide dan dengan warna sesuai Coprorate Identity kampus.

Hal yang penting juga untuk disampaikan adalah teknik presentasi. Dari pengalaman saya menghadiri presentasi, banyak dosen tidak menguasai Public Speaking, seperti membelakangi audien saat presentasi, membaca teks yang ada dalam slide, hingga desain slide yang terlalu banyak teks karena hasil copy-paste dari dokumen.

Pada akhir pelatihan hari pertama, saya memberi tugas untuk peserta, membuat slide pelatihan minimal 10 slide dengan menggunkan teks, gambar, video, hyperlink dan animasi di dalamnya. Tugas akan dikoreksi dan ditampilkan di hari kedua.

Sore harinya setelah pelatihan, saya diantar pulang ke hotel oleh Kang Mukhlis dan jam 7 malam dijemput kembali untuk diajak makan malam. Kali ini makan malam begitu spesial karena Kang Mukhlis mengajak keluarganya dengan putra-putri yang lucu dan baik.

Hari Kedua Pelatihan

Pelatihan hari kedua dimulai dengan mengevaluasi tugas yang telah diberikan pada hari pertama. Saya sampaikan, barangsiapa yang mau maju presentasi menampilkan slide presentasinya, saya akan berikan hadiah buku. Seorang dosen wanita muda maju dengan perasaan malu-malu. Setelah presentasi, saya minta peserta lainnya mengomentari slide presentasinya. Beberapa kesalahan penggunaan animasi yang tidak tepat, sempat diutarakan peserta lainnya. Saya mengoreksi tata letak, ukuran huruf dan informasi yang harus ada di slide awal.

Materi hari kedua ini lebih pada praktek bagaimana menggunakan authroring tools seperti Camtasia Studio. Media pembelajaran ke depan tidak hanya berupa slide presentasi, tetapi juga berupa video pengajaran dan tutorial. Sehingga dosen harus tahu cara membuat video dengan software yang memiliki fitur screen recording dan video editing.

Beberapa dosen antusias dengan mencoba software Camtasi Studio. Sedangkan beberapa dosen lainnya tidak dapat mencoba karena netbook yang digunakan tidak cukup mendukung untuk menggunakan software ini. Memang kebanyakan dosen lebih senang menggunakan netbook yang kecil dan ringan untuk mengajar, daripada menggunakan notebook dengan spesifikasi prosesor, VGA dan RAM yang lebih baik.

Pada akhir pelatihan hari kedua, saya meminta peserta yang berhasil membuat video pengajaran untuk menampilkannya di depan.  Sebagai peserta dengan tugas terbaik, saya janjikan untuk memberi hadiah sebuah buku yang akan dikirim berikutnya.

Sore itu acara ditutup oleh wakil rektor I Bapak Dr. Abdul Qodir di sela-sela kesibukan beliau menerima tamu dan berbagai urusan akademik dan kemahasiswaan lainnya.

Foto bersama dengan Warek I Bapak Dr. Abdul Qodir, panitia dan sebagian peserta

Malam Terakhir di Palangka Raya

Sore itu saya diantar pulang ke hotel oleh Kang Mukhlis dan jam 7 nanti akan dijemput untuk acara makan malam seperti hari pertama kemarin.

Jam 7, beliau dan keluarga sudah hadir di hotel menjemput saya untuk makan malam. Kali ini saya diajak ke sebuah restoran khusus soto banjar yang spesial. (Kuliner dan cerita tentang Kang Mukhlis Rohmadi akan saya tuliskan di cerita berikutnya).

Setelah makan malam, saya diantar kembali ke hotel sekitar jam 9. Seperti biasa, saya tidak bisa langsung tidur. Saya membaca berita di media online saat telpon berdering dari resepsionis di jam 10.30 yang memberitahukan kalau akan ada pemeriksaan alias razia oleh Satpol PP.  Spontan muncul ide untuk memvideokan mereka bila nanti masuk ke kamar saya. (Ceritanya ada di Breaking news: Seorang-dosen digrebek satpol pp di hotel).

Keesokan sabtu paginya sekitar jam 5, saya dijemput dan diantar Kang Mukhlis ke bandara untuk kembali pulang ke Surabaya. Ada perasaan masih betah tinggal di Palangka Raya untuk mengetahui seluk beluk kota ini. Apalagi dipandu oleh Kang Mukhlis yang memang punya banyak segudang cerita dan tidak pernah bosan mendengarkan beliau menceritakan berbagai tempat, peristiwa dan berbagai urban legend yang ada di Palangka Raya.

Bandara Tjilik Riwut – Palangka Raya

 

 

1 thought on “Pelatihan Bahan Ajar Berbasis ICT di IAIN Palangka Raya

  1. Pingback: Sekilas IAIN Palangka Raya – ACHMAD CHOIRON

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *