Keliru

Spread the love

Aku tak bisa menahan emosi … setiap hari membereskan rumah yang bak kapal pecah. Di sana-sini berserakan mainan bahkan alat-alat dapur pun nangkring di meja belajar. Si kecil yang baru berusia tiga tahun sangat aktif melebihi anak kebanyakan.

Kakiku sering sakit dibuatnya, karena tak jarang menginjak mainan yang terserak di lantai.

Kali ini amarah tak tertahankan

“Dek … mengertilah ibuk capek naak, duduk yang manis biar ibuk bisa beres-beres.”

Dia memandangku sekilas dan terus asyik dengan gelas ditangan sambil memencet dispenser hingga air tumpah dimana-mana.

Nadaku semakin meninggi melihat air menggenang di depan televisi.

“Ya Allooooh naaak,kamu mau …,” tanganku mulai gatal ingin mencubitnya.

Tapi dia mendekat dengan segelas air menyodorkan padaku dengan wajah sedikit takut, “ibuk minum dulu … ibuk kan capek?”

Astaghfirulloooh aku menyesal.

Posted in Fiksi Mini, True Story.